Bandung, 7 Agustus 2025 – Dunia maya kembali dihebohkan dengan aksi seorang hacker anonim yang menggunakan nama DigitalGhostt. Melalui unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter), ia mengklaim telah berhasil meretas dan menguasai data pribadi 4,6 juta warga Jawa Barat, menciptakan kekhawatiran besar terkait keamanan data penduduk Indonesia.
Dalam unggahan tersebut, DigitalGhostt menyebutkan bahwa data yang berhasil diakses mencakup informasi sangat sensitif, di antaranya:
Tidak hanya menyebarkan klaim, akun tersebut juga menyertakan tangkapan layar yang menampilkan sebagian data sebagai bukti, lengkap dengan logo resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia juga menyindir lemahnya sistem keamanan siber pemerintah daerah.
DigitalGhostt bukan nama baru dalam dunia peretasan. Sebelumnya, ia juga pernah mengklaim bertanggung jawab atas kebocoran data dari sistem milik Kementerian Pertahanan, yang melibatkan sekitar 700 ribu data individu. Aksi terbarunya ini mengindikasikan adanya pola serangan yang menyasar lembaga pemerintahan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui beberapa pernyataan resmi menyatakan bahwa belum ditemukan tanda-tanda kebocoran pada sistem internal mereka. Bahkan, beberapa instansi seperti Disdukcapil Kota Cimahi menyebutkan bahwa kondisi saat ini masih “landai” dan tidak ada anomali pada sistem database kependudukan mereka.
Namun demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atau Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengenai validitas klaim peretasan ini.
Kasus ini kembali mengingatkan kita bahwa ancaman keamanan data bukan lagi sekadar wacana, melainkan sudah menjadi realita yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Kebocoran data dalam skala besar seperti ini dapat berdampak luas, termasuk potensi penyalahgunaan data untuk penipuan, pencurian identitas, hingga manipulasi sistem.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Kesimpulan
Klaim peretasan oleh hacker DigitalGhostt terhadap data penduduk Jawa Barat menjadi pengingat pentingnya peningkatan sistem keamanan siber, terutama di lembaga pemerintahan yang menyimpan data pribadi warga. Walaupun klaim ini masih perlu verifikasi lebih lanjut, kewaspadaan harus ditingkatkan untuk mencegah dampak yang lebih luas.
Syifa (082130264999) |
Arga (081227728242) |
Margi (081394000042) |
Tuti (081321237948) |